BIMBINGAN KARIER SEBAGAI UPAYA MEMBANTU KESIAPAN SISWA DALAM MEMASUKI DUNIA KERJA
A. Bimbingan Karier Salah Satu Faktor Yang Dapat Mempersiapkan Siswa Memasuki Dunia Kerja
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ada empat bidang pelayanan yang harus diberikan kepada siswa yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier. Bimbingan karier pada hakekatnya merupakan salah satu upaya pendidikan melalui pendekatan pribadi dalam membantu individu untuk mencapai kompetisi yang diperlukan dalam menghadapi masalah-masalah karier.
Donald D. Super (1975) mengartikan bimbingan karier sebagai suatu proses membantu pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam dunia kerja. Menurut batasan ini, ada dua hal penting, pertama proses membantu individu untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja. Oleh sebab itu yang penting dalam bimbingan karier adalah pemahaman dan peCareer guidance … encompasses all of the service that aim at helping pupils make occupational and educational plans and decisions nyesuaian diri baik terhadap dirinya maupun terhadap dunia kerja. Tolbert, (1975:27) memaparkan bahwa ““. Pengertian Tolbert ini mengandung makna bahwa bimbingan karier merupakan salah satu bentuk layanan dalam membantu siswa merencanakan kariernya.
Berdasarkan uraian terdahulu maka dapat dikatakan bahwa bimibingan karier merupakan suatu proses bantuan yang diberikan pada individu melalui berbagai cara dan bentuk layanan agar ia mampu merencanakan kariernya dengan mantap sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, pengetahuan dan kepribadian serta faktor-faktor yang mendukung kemajuan dirinya. Faktor-faktor yang mendukung perkembangan diri tersebut misalnya informasi karier yang diperoleh siswa dan status sosial ekonomi orang tua. Peters dan Shetzer (1974:267) mengemukakan bahwa tujuan bimbingan karier adalah membantu siswa dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam perkembangan karier. Guru pembimbing hendaknya dapat membantu siswa merencanakan kariernya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya. Moh. Surya (1988:14) menyatakan bahwa tujuan bimbingan karier adalah membantu individu memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat menentukan perjalanan hidupnya dan mengembangkan karier kearah yang dipilihnya secara optimal.
Dari penjelasan-penjelasan di atas, secara essensial bimbingan karier merupakan salah satu proses layanan yang bertujuan membantu siswa dalam proses pemahaman diri, pemahaman nilai-nilai, pengenalan lingkungan, hambatan dan cara mengatasinya serta perencanaan masa depan.
Masa depan harus direncanakan disongsong bukan di tunggu. Awal masa depan itu adalah “di sini dan sekarang”. Persiapan untuk menyongsong masa depan dilakukan melalui prosedur-prosedur tertentu baik melaui pendidikan informal, formal maupun non formal. Melalui pendidikan di sekolah siswa dibekali dengan berbagai pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap- sikap tertentu. Bekal yang diperoleh siswa di sekolah bertujuan untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.
Pacinski dan Hirsh (1971:8) menegaskan bahwa sekolah-sekolah mendapat kesempatan yang berharga melaui proses pendidikan untuk mempersipakn siswa memasuki dunia kerja. Salah satu bentuk layanan yang diberikan sekolah dalam upaya mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja adalah bimbingan karier di samping kegiatan kurikuler. Melalui bimbingan karier siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang dirinya, pengenalan terhadap berbagai jenis sumber-sumber kehidupan serta penghargaan yang objektif dan sehat terhadap karier.
Untuk mengantar siswa ke gerbang masa depan (pendidikan dan pekerjaan) yang diharapkan, program bimbingan karier yang dicanangkan di sekolah merupakan wadah yang tepat untuk itu. Melalui kegiatan bimbingan karier, siswa dibekali dan dilatih dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan apa, mengapa dan bagaimana merencanakan masa depan. Artinya siswa mulai dari kelas satu sampai tamat SMK dilatih, dibimbing untuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana merencanakan karier sepanjang hidup (career life span).
B. Informasi karier Salah Satu Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Siswa Memasuki Dunia kerja
a. Makna Informasi karier
Di dalam arus globalisasi yang memiliki diferensiasi sosial yang semakin
kompleks, khususnya siswa SMA akan dihadapkan pada berbagai macam kemungkinan pilihan hidup yang penting, seperti pilihan untuk melanjutkan studi, pilihan tentang dunia kerja, pilihan tentang pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat, dan semua ini menuntut kemandirian dalam menjatuhkan pilihannya. Bagi siswa yang tidak dapat memahami potensi yang dimliki, di duga mereka juga tidak akan dapat menentukan berbagai macam pilihan karier, akhirnya akan mengalami masalah.
kompleks, khususnya siswa SMA akan dihadapkan pada berbagai macam kemungkinan pilihan hidup yang penting, seperti pilihan untuk melanjutkan studi, pilihan tentang dunia kerja, pilihan tentang pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat, dan semua ini menuntut kemandirian dalam menjatuhkan pilihannya. Bagi siswa yang tidak dapat memahami potensi yang dimliki, di duga mereka juga tidak akan dapat menentukan berbagai macam pilihan karier, akhirnya akan mengalami masalah.
Permasalahan karier merupakan permasalahan masa depan siswa. Kegiatan masa sekarang akan mewarnai masa depan seseorang. Agar siswa SMA dapat menyiapkan masa depannya dengan baik, siswa harus dibekali dengan sejumlah informasi karier yang akan dipilihnya. Informasi yang cukup dan tepat tentang seseorang individu, merupakan aset bagi individu yang bersangkutan untuk memahami faktor-faktor yang ada pada dirinya, faktor kekuatan maupun faktor kelemahan-kelemahannya. Menurut John Hayes dan Barrie Hopson (1981:37) informasi karier adalah informasi yang mendukung perkembangan bidang pekerjaan, dan berdasarkan informasi itu memungkinkan seseorang mengadakan pengujian akan kesesuaian dengan konsep dirinya. Lebih lanjut dikatakan informasi karier tidak hanya sekedar merupakan objek faktual, tetapi sebagai kemampuan proses psikologis untuk mentransformasikan informasi itu dikaitkan dengan pilihan dan tujuan hidup masa depan.
Dewa Ketut Sukardi (1984:112) mengemukakan pada dasarnya informasi karier terdiri dari fakta-fakta mengenai pekerjaan, jabatan atau karier dan bertujuan untuk membantu individu memperoleh pandangan, pengertian dan pemahaman tentang dunia kerja dan aspek-aspek dunia kerja. Lebih lanjut dijelaskan bahwa informasi karier/jabatan meliputi fakta-fakta yang relevan dengan butir-butir berikut:
1) Potensi pekerjaan termasuk luasnya, komposisinya, faktor-faktor geografis, jenis kelamin, tingkat usia, dan besarnya kelompok-kelompok industri.
2) Struktur kerja dan besarnya kelompok-kelompok kerja
3) Ruang lingkup dunia kerja meliputi; pemahaman lapangan kerja, perubahan populasi permintaan dari masyarakat umum yang membaik dan perubahan teknologi.
4) Perundang-undangan peraturan atau perjanjian kerja.
5) Sumber-sumber informasi dalam rangka mengadakan studi yang berkaitan dengan pekerjaan.
6) Klasifikasi pekerjaan dan informasi pekerjaan.
7) Pentingnya dan kritisnya pekerjaan.
8) Tugas-tugas nyata dari pekerjaan dan hakekat dari pekerjaan.
9) Kualifikasi yang memaksa untuk bekerja dalam bermacam-macam pekerjaan.
10) Pemenuhan kebutuhan untuk bermacam-macam pekerjaan.
11) Metode dalam memasuki pekerjaan dan meningkatkan prestasi kerja
12) Pendapat dan bentuk-bentuk imbalan dari bermacam-macam pekerjaan
13) Kondisi-kondisi kerja dalam berjenis-jenis pekerjaan
14) Kriteria untuk penilaian terhadap materi informasi pekerjaan
15) Ciri-ciri khas tempat kerja
BAB II
HASIL SURVEY
SMA Negeri 3 Surakarta
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama sekolah : SMA Negeri 3 SURAKARTA
2. Alamat sekolah : Jln. Prof. WZ. Johanes 58 Surakarta
3. Telepon : (0271) 648681
B. VISI DAN MISI SMA N 3 SURAKARTA
1. Visi Sekolah
Terwujudnya Akhlaq mulia dan semangat berprestasi dalam bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi. Komunikasi Internasional dan Seni Budaya menuju Sekolah unggul yang berwawasan Internasional.
Indikator Visi :
a. Tertingkatnya akhlak bagi siswa.
b. Tertingkatnya prestasi siswa pada bidang sains, teknik, komunikasi internasional dan seni.
c. Tertingkatnya status sekolah menjadi sekolah bertaraf internasional.
2. Misi Sekolah
1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berorientasi pada mutu dan relevan menuju standart Internasional.
2) Menyelenggarakan pembelajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip “Active learning” berbasis IT dan penerapan “Bilingual” untuk mata pelajaran.
3) Menyelenggarakan pembinaan kesiswaan melalui berbagai kegiatan yang mendukung berkembangnya kecerdasan, kreatifitas, akhlak mulia dan kompetitif dalam skala Internasional dengan tetap berwawasan budaya Nasional.
4) Mewujudkan kerja sama dan partisipasi msyarakat baik Nasional maupun Internasional yang lebih bermakna untuk percepatan berkembangnya sekolah.
5) Menyelenggarakan pengelolaan sekolah secara profesioanal, partisipatif, transparan dan akuntabel sesuai dengan prinsip-prinsip Manajemen berbasis Sekolah (MBS).
C. VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING SMA N 3 SURAKARTA
1. Visi Bimbingan dan Konseling
Mewujudkan kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal.
2. Misi Bimbingan dan Konseling
1) Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan perilaku efektif. Normatif dalam kehidupan kesendirian dan masa depan.
2) Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah, madrasah, keluarga dan masyarakat.
3) Misi pengentasan, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik mengacu pada kehidupan efektif
Layanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan di SMA N 3 Surakarta ini sudah sesuai dengan visi dan misi BK SMA N 3 Surakarta. Sehingga perlu untuk dipertahankan bahkan dikembangkan agar dapat bermanfaat bagi sekolah maupun peserta didiknya dan tidak terjadi penurunan kualitas dari sekolah terutama bimbingan dan konselingnya. Hal ini menunjukkan bahwa mutu SMA N 3 Surakarta tetap baik.
D. PELAKSANAAN BIMBINGAN KARIER DI SMA Negeri 3 Surakarta
SMA Negeri 3 Surakarta sudah menyelenggarakan bimbingan karier dengan sebaik-baiknya terhadap siswa.
cara pemberian dan jenis layanan
cara pemberian layanan bimbingan karier antara lain:
Jenis Layanan
a) Layanan Orientasi
Adalah layanan yang membantu individu memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru
b) Layanan Informasi
Adalah layanan penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat mengolah dan memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Metode yang dilaksanakan contohnya Ceramah dan Narasumber Kegiatan ini dilakukan bersumber dari pembimbing, konselor, guru, maupun dari narasumber (pihak dunia kerja), dalam rangka memberikan penerangan tentang informasi yang lebih banyak tentang pekerjaan, jabatan dan karier. Lalu Informasi Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler dan Intrakulikuler Pemberian informasi tentang pekerjaan, jabatan, karier dengan cara mengaitkan dengan mata pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Dalam kaitan ini tiap guru dapat memberikan bimbingan karier pada saat-saat mengajarkan pelajaran yang berkaitan dengan suatu karier tertentu.
c) Layanan Penempatan dan Penyaluran
Adalah layanan yang dilakukan untuk membantu individu dalam pengembangan dan penempatan individu pada lingkungan yang cocok bagi dirinya serta pemberian kesempatan kepada individu untuk berkembang secara optimal.
d) Layanan Penguasaan Konten
Adalah layanan yang dilakukan untuk membantu individu mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
e) Layanan Konseling Perorangan
Adalah layanan yang memungkinan individu mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya.
f) Layanan Bimbingan Kelompok
Adalah layanan bimbingan yang memanfaatkan dinamika kelompok sebagai media dalam upaya membantu individu-individu untuk memperoleh pemahaman diri, pemahaman lingkungan, pengarahan diri, perencanaan diri masa depan, dan penyesuaian diri. Metode yang dilaksanakan adalah Diskusi Kelompok, suatu pendekatan yang kegiatannya bercirikan satu keterkaitan pada suatu pokok masalah (dalam hal ini perencanaan karier), dimana siswa sejujurnya berusaha untuk memperoleh kesimpulan setelah mendengarkan, mempelajari dan mempertimbangkan pendapat siswa yang lain secara jujur.
g) Layanan Konseling Kelompok
Adalah konseling individual yang dilaksanakan di dalam suasana kelompok.
h) Layanan Konsultasi
Adalah layanan yang membantu klien dan/atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah klien.
Selain itu bimbingan karier juga diberikan melalui studi pustaka, papan bimbingan, hand out perguruan tinggi.
Cara pemberian layanan ini disesuaikan dengna masalah yang dihadapi oleh siswa yang bersangkutan. Misalnya, jika masalah siswa terkait dengan karier dapat dikatakan besar, dapat dilakukan layanan konseling individual sesuai dengan persetujuan siswa tersebut pula.
Waktu pemberian layanan bimbingan karier
Jadwal pemberian layanan bimbingan karier sudah tercantum pada program kerja, antara lain:
a) Program Kerja Tahunan
b) Program Kerja Semester
c) Program Kerja Bulanan
d) Program Kerja Mingguan
e) Satuan Layanan BK
f) Satuan Kegiatan Pendukung
Layanan bimbingan karier ini lebih difokuskan kepada siswa kelas XII, sehingga waktu pemberian layanan bimbingan karier lebih banyak dari pada kepada siswa kelas X dan XI.
Sasaran layanan bimbingan karier
a) Kelas X, dengan materi sekilas mengenai perguruan tinggi. Contohnya macam-macam fakultas dan prodi, memahami potensi diri sebagau langkah awal untuk menentukan jurusan di kelas XI IPA atau IPS.
b) Kelas XI, dengan materi prospek dunia kerja (lebih spesifik dari pada kelas X).
c) Kelas XII, dengan materi pengenalan-pengenalan perguruan tinggi dengan lebih mendetail. Contohnya tentang biaya, pemantapan jurusan, keadaan keluarga.
Format dalam pemberian bimbingan karier
Format dalam pemberian bimbingan karier disesuaikan dengan jenis layanan yang diberikan. Contohnya jika memberikan layanan bimbingan informasi maka format yang digunakan antara lain, format kelompok dan format klasikal.
Pentingnya pemberian bimbingan karier bagi siswa
Sangat penting, karena materi yang diberikan bermanfaat bagi diri siswa kelak. Materi tersebut antara lain mengenai:
a) program studi di perguruan tinggi
b) studi lanjut yang disesuaikan dengan bakat, minat, kondisi (psikis dan fisik) siswa
c) Kehidupan mahasiswa di perguruan tinggi Indonesia dan di luar negeri
d) Plus minus tentang prodi, kehidupan mahasiswa di perguruan tinggi baik di dalm mau pun di luar kota
e) Biaya hidup di luar negeri
f) Strategi memilih program studi di perguruan tinggi, yaitu dapat mengidentifikasi posisinya (siswa) di sekolah. Misalnya, jika siswa yang mengikuti PMDK jurusan kedokteran UNS, sudah mencapai >5 orang, lebih baik siswa yg berkonsultasi tersebut tidak mengambil jurusan kedokteran tersebut, karena sangat kecil kemungkinannya. Selain itu, sistem yang diberlakukan pemerintah untuk penerimaan mahasiswa baru adalah melalui jalur undangan, yaitu siswa dapat memilih dua universitas negeri untuk 3 jenis program studi, sehingga guru berusaha memahamkan siswa tentang keadaan dirinya, bakat dan minat, serta kemampuannya. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mantap dalam pendidikannya kelak dan tidak salah memilih jalur pendidikan.
Respon siswa
Sangat baik, bahkan mereka menunjukkan bahwa informasi mengenai karier sangat penting bagi mereka. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang mendatangi ruang BK berkonsultasi mengenai studi lanjut. Bahkan ada siswa yang mendatangi rumah guru BK.
Pihak-pihak yang terlibat dalam pemberian layanan bimbingan karier
a) Semua guru BK
Konselor sekolah atau petugas bimbingan memegang peranan yang utama dan penting artinya kegiatan bimbingan karier dapat macet atau terbengkalai bila Konselor Sekolah atau Petugas Bimbingan itu kurang bertanggung jawab, kurang berkemampuan, kurang mendapatakan kesempatan mengembangkan diri dan kurang berinisiatif/kreatif. Perlu diketahui bahwa konselor berperan utama sebagai penanggung jawab khusus Bimbingan dan Konseling, Pembuat dan pelaksana program, Orang yang paling berwenang di dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.
Konselor Sekolah atau Petugas Bimbingan bekerjasama dengan wali kelas atau guru bidang studi untuk dapat memanfaatkan jam-jam yang ada atau kosong sehingga pemberian bimbingan karier tak selalu jam-jam terakhir saja. Konselor harus lincah dan penuh inisiatif untuk selalu dapat melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Kepala Sekolah/Wakil urusan kurikuler, kesiswaan, sarana/prasaran dan bagian humas. Sebab dengan pendekatan dan kerjasama ini kemungkinan saja jadwal dapat diatur, fasilitas diperhatikan, hubungan dengan personalia luar sekolah dapat dilaksanakan.
b) Staf tata usaha
Peranan staf tata usaha dalam bimbingan karier adalah mengurusi tentang penyuratan, prosedur perijinan, dan administrasi lainnya terkait dengan layanan bimbingan karier yang diselenggarakan di SMA N 3 Surakarta.
c) Kepala sekolah / wakil
Peranan kepala sekolah dalam bimbingan karier antara lain :
1) Sebagai penanggung jawab umum pelaksanaan pendidikan.
2) Menyusun program bimbingan, khususnya bimbingan karier, dengan menggalakkan konselor kepala berperan aktif untuk membantunya.
3) Menyediakan fasilitas fisik, dana, waktu khusus, sarana lain dan prasarananya untuk terlaksananya program bimbingan. khususnya bimbingan karier.
4) Menyediakan peralatan, bahan, dan sistem perekaman data pribadi untuk pelaksanaan bimbingan karier dengan memberikan bahan bacaan, sumber dan dukungan untuk pengembangan sistem informasi serta perekaman data pribadi kumulatif.
5) Mengadakan pembagian tugas dan merumuskan pemberian tugas untuk setiap anggota staf dalam pelaksanaan tugas bimbingan karier.
6) Memimpin dalam pelaksanaan penilaian keefektifan program bimbingan karier dan memanfaatkan hasil penilaian.
d) Wali kelas
Peranan wali kelas dalam pemberian layanan bimbingan karier adalah berhubungan dengan nilai atau hasil evaluasi kegiatan siswa yang disebut raport. Selanjutnya dapat diberikan kepada guru BK untuk ditindak lanjut, misalnya hasil evaluasi dapat dijadikan salah satu dasar (acuan) dalam layanan penempatan dan penyaluran siswa, misalnya dalam penentuan jurusan IPA atau IPS saat kelas XI. Selain itu, peranan wali kelas antara lain :
à Melalui pelajaran yang dibinanya menyebarkan informasi karier kepada siswa di kelas dengan mengaitkan pada pelajaran/tugas.
à Memperkenalkan pada siswa tentang dunia kerja melalui kegiatan wisata belajar.
à Melalui pelajaran yang dibinanya membantu siswa menemukan bakat dan kemampuan kariernya dengan menunjukkan nilai hasil belajar.
à Membantu mengembangkan sikap positif terhadap program bimbingan karier dan terhadap pekerjaan melalui pelajaran yang dibinanya.
à Menyampaikan pada konselor data dan informasi mengenai siswa yang mempunyai arti bimbingan karier.
à Meminta kerjasama dari konselor dalam perancangan dan pelaksanaan program pengajaran dan kegiatan yang mempunyai bimbingan karier.
à Membantu konselor dalam pelaksanaan program bimbingan karier dengan ikut duduk dalam pertemuan kasus siswa.
e) Bagian Humas
Peranan bagian humat dalam pemberian layanan bimbingan karier adalah berkaitan dengan komunikasi ke pada pihak-pihak yang terlibat dalam bimbingan karier atau evebt tertentu yang berhubungan tentang karier.
f) Ahli Teknologi (Komputer)
Peranan ahli teknologi (komputer) dalam pemberian layanan karir adalah berhubungan dengan komputer atau alat teknologi lainnya. Tentunya ahli ini menunjang dalam pemberian layanan karier, menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.
g) Pustakawan
Peranan pustakawan dalam pemberian layanan bimbingan karir antara lain :
à Mengenal bimbingan khususnya bimbingan karier, dan program-program serta layanannya dengan mempelajarinya melalui buku dan mengikuti kegiatannya.
à Membantu konselor dalam penyelenggaraan bimbingan karier dengan menyediakan bahann pustaka dan sumber khusus berisi informasi karier.
à Menjadikan perpustakaan sekolah, lebih sebagai tempat untuk melakukan peneliti tentang dunia kerja daripada tempat peminjaman buku.
à Memberi tahu guru dan staf bimbingan akan datangnya bahan-bahan pustaka baru untuk keperluan bimbingan karier.
à Bekerjasama dengan pemimpin sekolah, guru, dan konselor agar perpustakaan sekolah bisa dimanfaatkan oleh setiap staf dalam penyelenggaraan bimbingan karier.
Media dalam pemberian layanan bimbingan karier
à LCD
à Laptop
à Internet
à Blog
à Face Book
à Email
à Tayangan mengenai profil universitas
à Hand-out perguruan tinggi
à Leaflet
à Brosur
à Papan bimbingan
à Buku-buku mengenai studi di luar negeri
Kendala yang dihadapi dalam pemberian layanan bimbingan karier
Kendala yang dihadapi dalam pemberian layanan bimbingan karier terdapat pada kelas XII, hal ini karena kelas XII sudah padat jadwalnya, terutama semester 2, sehingga tidak dapat diberikan layanan di dalam kelas, kalaupun ada, tidak dapat dilakukan secara maksimal.
Cara mengantisipasi kendala
à Guru BK menyediakan waktu 24 jam untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya terhadap siswa yang membutuhkan (dapat dilakukan dalam sekolah maupun luar sekolah), siswa pun diijinkan untuk berkunjung ke rumah guru BK.
à Guru BK difasilitasi modem eksternal oleh pihak sekolah, karena modem ini dapat dijadikan sarana dalam pelayanan terhadap siswa. Memang di sekolah sudah ada hotspot /wifi, akan tetapi guru BK tidak mungkin bekerja di sekolah saja, pasti di luar sekolah, sehingga jika ada keperluan mendadak yang memerlukan akses internet, dapat menggunakan modem eksternal.
à Menggunakan media komunikasi sebaik-baiknya dalam memberikan pelayanan kepada siswa. Bisa melalui secara langsung, telepon, sms, email, facebook, dll.
Prosedur bimbingan karir
à Untuk hal ini dilaksanakan berdasarkan kerjasama antara guru BK dengan bagian humas. Contohnya bagian humas dapat memanggilkan siswa.
à Siswa datang sendiri ke ruang bimbingan dan konseling untuk berkonsultasi mengenai masalah kariernya, contohnya mengenai studi lanjut setelah SMA, hal ini siswa lakukan karena siswa sendiri merasa butuh akan informasi karier ini. Sebenarnya prosedur layanan bimbingan karir disesuaikan dengan siswanya sendiri.
à Orang tua siswa datang ke sekolah anaknya. Hal ini bermaksud untuk berkonsultasi dengan guru BK mengenai studi lanjut anaknya. Bahkan SMA N 3 Surakarta menyelenggarakan seminar, contohnya Seminar Meraih Impian. Lalu kegiatan Education Expo, kegiatan ini adalah seperti pameran perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri, konsultan luar negeri pun hadir dalam acara ini. Pesertanya bisa siswa maupun orang tua siswa, bahkan siswa luar sekolah tersebut bisa mengikuti Edu Expo, tetapi jumlahnya terbatas, karena yang diprioritaskan adalah siswa SMA N 3 Surakarta sendiri.
Asas mengenai pelaksanaan bimbingan karier yang pokok
à Program dirancang untuk melayani semua siswa
à Program bimbingan karier merupakan bagian terpadu dari keseluruhan program pendidikan di sekolah.
à Tujuan program harus dirumuskan secara jelas dan eksplisit (operasional) dan menunjang pencapaian keseluruhan tujuan program bimbingan.
à Pelaksanaan program perlu melibatkan seluruh staf sekolah.
à Personal bimbingan karier perlu diidentifikasi dan tugas-tugas serta tanggungjawabnya dirumuskan.
à Segala sumberdaya perlu ditemukan untuk mencapai tujuan program.
à Dari keperluan-keperluan untuk penyelenggaraan bimbingan karier, dua yang esensial adalah:
a. Data pribadi siswa untuk pemahaman diri, dan
b. Bahan informasi untuk perencanaan pendidikan dan pengambilan keputusan karier.
à Perlu penerapan ancangan system dalam pengembangan program dan pemecahan masalah pengelolaan.
à Dukungan dan pelibatan masyarakat sekitar harus diusahakan sejauh mungkin demi kelancaran penyelenggaraan program dan tercapainya tujuan.
Masalah karier yang sering muncul
à Tidak sejalannya antara minat jurusan siswa dengan keinginan orang tua.
à Tidak sejalannya antara keinginan anak kuliah di luar kota sedangkan orang tua ingin anaknya kuliah di dalam kota.
à Program studi yang dipilih siswa tidak sesuai dengan bakat dan kemampuannya, atau dapat dikatakan anak tidak sadar akan potensinya.
à Keinginan kuliah siswa yang tidak sesuai dengan keadaan ekonomi keluarga.
à Bingung mengambil jurusan pada perguruan tinggi.
Cara mengatasi masalah
à Home visit, bisa dengan memanggil orang tua atau sebaliknya, guru BK yang datang ke rumah orang tua/wali siswa.
à Guru BK memberikan informasi seluas-luasnya mengenai perguruan tinggi beserta substansinya dan prospek dunia kerja.
à Kalau berkaitan dengan biaya, pihak sekolah terutama BK mampu mengusahakan beasiswa kepadanya.
à Konseling individu kepada siswa, untuk mensikronkan antara keinginan (minat) kuliahnya dengan keadaan ekonomi orang tua.
à Siswa dipahamkan akan kemampuan dan potensi yang ada dalam dirinya.
à Strategi pemilihan program studi, yaitu dapat mengidentifikasi posisinya (siswa) di sekolah.
Tindak lanjut layanan bimbingan karir
à Layanan penempatan dan penyaluran
à Bagi siswa kelas X dapat ditentukan akan masuk jurusan IPA atau IPS saat kelas XI yang disesuaikan dengan potensi dan minatnya. Selain itu, penentuan kegiatan ekstrakurikuler yang disesuaikan dengan potensinya.
à Bagi siswa kelas XI, guru BK selalu terbuka untuk memberikan info atau layanan yang sebaik-baiknya. Selain itu guru BK mengamati perkembangan siswa setelah mengambil jurusan IPA atau IPS.
à Bagi siswa kelas XII dapat ditentukan jurusan yang tepat pada perguruan tinggi maupun penempatan perguruan tingginya. Hal ini disesuaikan dengan potensi dan keadaan ekonomi keluarga siswa itu sendiri.
Memberikan layanan konsultasi kepada siapapun yang membutuhkan, bahkan alumni SMA N 3 Surakarta dapat berkonsultasi mengenai kuliahnya dan masalah yang lain. Hal ini dilakukan karena BK di sekolah ini tidak menutup komunikasi terhadap alumni.
0 komentar:
Posting Komentar