PENDAHULUAN
Bimbingan karier merupakan bentuk layanan khusus usaha bimbingan di sekolah dengan tujuan penyiapan siswa untuk kehidupan kerja yang berhasil dan bertanggung jawab di dalam masyarakat. Bimbingan karier bukan satu kesatuan yang berdiri sendiri. Bukan pula suatu keistimewaan melainkan lebih merupakan penekanan. Ia bagian, atau salah satu wujud kegiatan atau program umum bimbingan di dalam sekolah.
Sebagai usaha pendidikan, Bimbingan karier mempunyai fungsi penunjang pelaksanaan kurikulum yang berlaku. Maka bimbingan karier memusatkan pendidikan utamanya pada individu siswa dan pada penciptaan situasi belajar yang berpusat dan bertolak dari siswa-kebutuhannya, cita-cita pendidikan dan kariernya, ciri-ciri pribadinya dan masalahnya.
Pemberian informasi karier sebagai salah satu wujud kegiatan bimbingan dimaksudkan untuk pada akhirnya digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Harus selalu diingat oleh konselor dan guru bahwa, segala cara serta siasat pembelajaran perlu diusahakannya sehingga keputusan karier yang diambil oleh individu siswa sendiri.
Perencanaan dan pemprogaman dalam bimbingan karier merupakan soal penting, tidak pandang apakah bimbingan karier itu diselenggarakan di sekolah yang kecil atau yang besar, dan apakah penyelenggaraannya di suatu sekolah itu masih baru atau sudah lama. Pengamatan terhadap pelaksanaan paket bimbingan karier di sekolah memberikan kesan seakan-akan hal itu terlepas dari keseluruhan program bimbingan dan pendidikan di seolah. Demikian juga diperoleh kesan bahwa penyelenggaraan itu bersifat rutin. Barangkali hal ini ada kaitannya dengan kelemahan dalam penugasan tenaga dan system rekrutmen tenaga bimbingan.
Pimpinan pendidikan yang peduli akan mutu layanan bimbingan dan keberhasilan dalam pencapaian tujuan akan mengusahakan tenaga yang mempunyai kualifikasi penuh, baik kualifikasi personal maupun kualifikasi profesional. Banyak sekolah program bimbingannya ditangani tenaga kerja yang tidak berlatar belakang pendidikan khusus bimbingan, umumnya guru kelas yang sudah tua , berumur atau yang dinasnya sudah lama. Sementara konselor yang berpendidikan S1 ditempatkan di sekolah-sekolah jumlah mereka masih jauh dari mencukupi. Konselor sekolah seyogyanya memenuhi kulifikasi profesional, disamping kualifikasi pribadi.
Kualifikasi pribadi menurut McDaniel (1956), sifat-sifat konselor adalah bijaksana, toleran, tajam pertimbangannya, banyak akal, empatik, objektif, percaya diri. Juga harus mampu menempatkan diri dengan keadaan orang lain, tidak membuat orang defensif, mampu menganalisis masalah hubungan manusia yang pelik, terampil dalam komunikasi dan memiliki rasa aman. Mengenai kemampuan profesional, konselor harus memiliki latar belakang yang kuat dalam studi mengenai dinamika psikologi dan sosial dari hubungan manusia dan pemahaman mengenai tujuan dan proses pendidikan di sekolah. (Mc Daniel). Guru pembimbing harus berpendidikan jurusan bimbingan sekurang-kurangnya jenjang S1.
A. Peranan Konselor Sekolah atau Petugas Bimbingan
Perlunya keterlibatan seluruh staf sekolah memberikan layanan karier mengingat sifat bimbingan yang merupakan usaha pendidikan. Tidak ada anggota staf yang bisa terbebas dari tanggung jawab pendidikan, apakah ia tenaga akademis, tenaga usaha kantor, bahkan seorang pesuruh sekolah atau sopir bus sekolah sekalipun mempunyai tanggung jawab pendidikan juga.
Konselor sekolah atau petugas bimbingan memegang peranan yang utama dan penting artinya kegiatan bimbingan karir dapat macet atau terbengkalai bila Konselor Sekolah atau Petugas Bimbingan itu kurang bertanggung jawab, kurang berkemampuan, kurang mendapatakan kesempatan mengembangkan diri dan kurang berinisiatif/kreatif. Perlu diketahui bahwa konselor berperan utama sebagai penanggung jawab khusus Bimbingan dan Konseling, Pembuat dan pelaksana program, Orang yang paling berwenang di dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.
Mengenai tenaga pembimbing, disamping konselor di suatu sekolah, bisa ada jabatan konselor kepala yaitu bergantung pada besar-kecilnya populasi. Misal sekolah dengan populasi sekitar seribu orang maka lebih bisa diangkat seorang konselor kepala yang membawahi konselor regular. Masing-masing memiliki tugas pokok dalam layanan bimbingan khususnya bimbingan karier yaitu :
a. Konselor Kepala
¨ Membantu kepala sekolah dalam menyusun program bimbingan, khususnya bimbingan karier, dengan memadukan pada keseluruhan program pendidikan sekolah (pengajaran).
¨ Bertindak sebagai koordinator kegiatan-kegiatan program bimbingan.
¨ Menerima siswa (klien) yang dirujuk kepadanya oleh konselor dan staf lainnya untuk ditangani kasusnya malalui proses konseling.
¨ Membantu staf dalam melaksanakan programnya, memberi saran atau konsultasi teknik.
¨ Menyediakan bahan-bahan keperluan untuk staf bimbingan dan juga staf pengajaran khususnya bahan informasi karier termasuk abstrak dan pembuatannya.
¨ Menyelenggarakan dan memimpin pertemuan kasus (berhubungan dengan masyarakat dan menggunakan sumber masyarakat untuk pelaksanaan programnya)
¨ Menjalin kerjasama dengan guru kelas dalam pengembangan dan penyelenggaraan pengajaran dan kegiatan lain berorientasi pada karier.
¨ Membantu kepala sekolah dalam kegiatan penilaian keefektifan program bimbingan dengan ikut dalam perancangannya
b. Konselor
¨ Mengumpulkan data seluruh siswa yang menjadi tanggung jawabnya, mengusahakan untuk terus diperbaruhi. Berupa data pribadi untuk perencanaan karier (prestasi belajar, cita-cita, kemampuan ekonomi orang tua, hasil tes IQ, tes bakat dll)
¨ Megumpulkan bahan informasi karier dan informasi-informasi lainnya
¨ Membantu konselor kepala dalam penyelenggaraan survey masyarakat sekitar.
¨ Memberikan informasi pendidikan dan karier kepada siswa, dan menyelenggarakan berbagai bimbingan kelompok.
¨ Memberikan konseling karier pada siswa, konseling kelompok dengan menerapkan berbagai pendekatan yang cocok dengan kasus siswa.
¨ Melaksanakan tugas layanan penempatan kurikulum/pengajaran dan penempatan karier dengan jalan membantu siswa memperoleh penempatan di sekolah (jurusan/program prakarya).
¨ Menindak lanjuti keputusan penempatan siswa di sekolah atau ditempat kerja dengan mengadakan hubungan pada siswa secara berkala dan mempelajari kinerjanya.
¨ Membantu guru dalam memahami murid-murid di kelasnya dengan menafsirkan data hasil tes dan inventory untuk kepentingan bimbingan karier dan pengajaran.
¨ Membantu guru dalam kegiatan-kegiatan pengajaran dan kegiatan lain.
Guru BK juga diharapkan menyiapkan diri dengan berbagai informasi mengenai macam pendidikan atau pekerjaan yang bisa dipilih sesuai dengan kemampuan dan kondisi nya, termasuk cara memperoleh kesempatan dan persyaratan yang harus dipenuhi
Konselor Sekolah atau Petugas Bimbingan bekerjasama dengan wali kelas atau guru bidang studi untuk dapat memanfaatkan jam-jam yang ada atau kosong sehingga pemberian bimbingan karir tak selalu jam-jam terakhir saja. Konselor harus lincah dan penuh inisiatif untuk selalu dapat melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Kepala Sekolah/Wakil urusan kurikuler, kesiswaan, sarana/prasaran dan bagian humas. Sebab dengan pendekatan dan kerjasama ini kemungkinan saja jadwal dapat diatur, fasilitas diperhatikan, hubungan dengan personalia luar sekolah dapat dilaksanakan.
B. Peranan Kepala Sekolah/Wakil
Kepala Sekolah adalah orang yang menentukan segala gerak dan kemajuan serta pelaksanaan bimbingan di sekolah, termasuk bimbingan karir.
Peran utama Kepala Sekolah :
v Sebagai penanggung jawab umum pelaksanaan pendidikan.
v Sebagai penanggung jawab kerjasama dengan instansi lain.
v Sebagai pendukung dan penanggung jawab keberhasilan siswa dan staf sekolah.
v Sebagai pemilik kebijaksanaan dan kewibawaan
v Menetapkan konselor kepala, dengan memilih salah seorang dari staf konselor yang memenuhi syarat kualifikasi berdasarkan senioritas, pengalaman, kepribadian, dan kinerjanya.
v Menyusun program bimbingan, khususnya bimbingan karier, dengan menggalakkan konselor kepala berperan aktif untuk membantunya.
v Menyediakan fasilitas fisik, dana, waktu khusus, sarana lain dan prasarananya untuk terlaksananya program bimbingan. khususnya bimbingan karier.
v Menyediakan peralatan, bahan, dan sistem perekaman data pribadi untuk pelaksanaan bimbingan karier dengan memberikan bahan bacaan, sumber dan dukungan untuk pengembangan sistem informasi serta perekaman data pribadi kumulatif.
v Mengusahakan secara terus- menerus pengembangan staf. staf bimbingan khususnya, untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dengan mendorong untuk mengikuti pendidikan-pelatihan lanjut- lokakarya atau penelitian.
v Mengusakan terjalinnya kerjasama dan koordinasi intra staf bimbingan dan antar staf sekolah.
v Mengadakan pembagian tugas dan merumuskan pemberian tugas untuk setiap anggota staf dalam pelaksanaan tugas bimbingan karier.
v Memimpin dalam pelaksanaan penilaian keefektifan program bimbingan karier dan memanfaatkan hasil penilaian.
Jika konselor telah memahami arti dan manfaat bimbingan karir, maka semua kegiatan bimbingan karir sejak perencanaan, pelaksanaan, dan follow-up akan dapat berjalan lancar ; juga yang berkaitan dengan (1) penjurusan/penempatan, (2) PMDK, (3) kelanjutan studi, (4) memilih kerja, (5) kerjasama dengan instansi, (6) kerjasama dengan orangtua murid dan lain-lain.
Tersedianya fasilitas, sarana dan prasarana, penetapan personalia bimbingan karir berada di bawah tanggung jawab Kepala Sekolah/Wakil. Oleh karena itu pemegang kunci keberhasilan tidaknya pelaksanaan bimbingan karir berada di tangan Kepala Sekolah/Wakil.
C. Partisipasi antar personalia
Personalia yang dibutuhkan dalam bimbingan karir antara lain konselor sekolah dengan kepala sekolah/wakil, wali kelas, guru kelas, pustakawan sekolah dan staf ahli atau narasumber yang relevan dengan bimbingan karir. Semua personalia harus bermusyawarah dahulu untuk memperjelas pembagian tugas masing-masing, menumbuhkan saling percaya mempercayai, saling memberikan saran dan kontrol atas suatu pendapat demi kemajuan sekolah dan masa depan peserta didik.
a. Tugas guru kelas dalam pelaksanaan layanan bimbingan karier :
¨ Melalui pelajaran yang dibinanya menyebarkan informasi karier kepada siswa di kelas dengan mengaitkan pada pelajaran/tugas.
¨ Memperkenalkan pada siswa tentang dunia kerja melalui kegiatan wisata belajar.
¨ Melalui pelajaran yang dibinanya membantu siswa menemukan bakat dan kemampuan kariernya dengan menunjukkan nilai hasil belajar.
¨ Membantu mengembangkan sikap positif terhadap program bimbingan karier dan terhadap pekerjaan melalui pelajaran yang dibinanya.
¨ Menyampaikan pada konselor data dan informasi mengenai siswa yang mempunyai arti bimbingan karier.
¨ Meminta kerjasama dari konselor dalam perancangan dan pelaksanaan program pengajaran dan kegiatan yang mempunyai bimbingan karier.
¨ Membantu konselor dalam pelaksanaan program bimbingan karier dengan ikut duduk dalam pertemuan kasus siswa.
b. Tugas Pustakawan dalam layanan bimbingan karier
¨ Mengenal bimbingan khususnya bimbingan karier, dan program-program serta layanannya dengan mempelajarinya melalui buku dan mengikuti kegiatannya.
¨ Membantu konselor dalam penyelenggaraan bimbingan karier dengan menyediakan bahann pustaka dan sumber khusus berisi informasi karier.
¨ Mendapatkan buku-buku dan bahan pustaka dengan berhubungan pada penerbit dan sumber lain dan menatanya agara mudah dipergunakan oleh konselor dan siswa.
¨ Menjadikan perpustakaan sekolah, lebih sebagai tempat untuk melakukan peneliti tentang dunia kerja daripada tempat peminjaman buku.
¨ Memberi tahu guru dan staf bimbingan akan datangnya bahan-bahan pustaka baru untuk keperluan bimbingan karier.
¨ Bekerjasama dengan pemimpin sekolah, guru, dan konselor agar perpustakaan sekolah bisa dimanfaatkan oleh setiap staf dalam penyelenggaraan bimbingan karier.
D. Pengertian dan Kesediaan Siswa
Siswa sebagai komponen yang utama dalam bimbingan karir ini perlu memiliki kesadaran yang tinggi akan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai siswa bahwa semua upaya sekolah yang diberikan kepadanya termasuk bimbingan karir adalah demi baiknya perkembangan siswa dimasa yang akan datang.
Kerjasama seluruh personalia misalnya :
a) Adanya informasi dari konselor sekolah pada awal ajaran baru di kelas I tentang makna bimbingan dan bimbingan karir, tata tertib,dll.
b) Adanya penjelasan-penjelasan dan pengarahan dari kepala sekolah/wakil pada setiap upacara-upacara sekolah.
c) Dukungan dan sikap positif dari setiap guru bidang studi untuk bersama-sama mengembangkan sikap tanggung jawab pada siswa.
d) Usaha mendatang narasumber untuk suatu bidang yang relevan dengan bimbingan karir.
E. Cara – Cara Pemberian Bimbingan Karir
Beberapa asas mengenai pelaksanaan bimbingan karier yang pokok diseneraikan adalah sebagai berikut:
¨ Program dirancang untuk melayani semua siswa
¨ Program bimbingan karier merupakan bagian terpadu dari keseluruhan program pendidikan di sekolah.
¨ Tujuan program harus dirumuskan secara jelas dan eksplisit (operasional) dan menunjang pencapaian keseluruhan tujuan program bimbingan.
¨ Pelaksanaan program perlu melibatkan seluruh staf sekolah.
¨ Personal bimbingan karier perlu diidentifikasi dan tugas-tugas serta tanggungjawabnya dirumuskan.
¨ Segala sumberdaya perlu ditemukan untuk mencapai tujuan program.
¨ Dari keperluan-keperluan untuk penyelenggaraan bimbingan karier, dua yang esensial adalah:
o Data pribadi siswa untuk pemahaman diri, dan
o Bahan informasi untuk perencanaan pendidikan dan pengambilan keputusan karier.
¨ Perlu penerapan ancangan system dalam pengembangan program dan pemecahan masalah pengelolaan.
¨ Dukungan dan pelibatan masyarakat sekitar harus diusahakan sejauh mungkin demi kelancaran penyelenggaraan program dan tercapainya tujuan.
Asas-asas itu perlu dikembangkan dan disesuaikan dengan keadaan serta kondisi sekolah dan lingkungannya, maka di sini berlaku asas keluwesan. Pengelola mesti memegang kepemimpinan dan mengambil prakarsa. Dasar pertimbangan dari segala keputusan dan tindakannya adalah tujuan program dan bagaimana mencapai tujuan yang telah ditetapkan itu.
Secara garis besar pemberian bimbingan karir dapat dilakukan melalui :
- Model buku paket
Departemen pendidikan dan kebudayaan RI telah menyiapkan paket bimbingan karir yang terdiri dari :
a. Paket I
Tentang pemahaman diri yang berisi pokok – pokok materi meliputi :
· Pengantar pemahaman diri
· Bakat/kemampuan/potensi
· Minat
· Cita – cita / gaya hidup
Secar garis besar pelaksanaan paket I adalah untuk setiap sun topik diawali dengan penjelasan dari guru pembimbing tentang arti dari masing – masing sub topic dengan memberikan contoh – contoh. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas – tugas yang telah ditetapkan pada lembar kerja atau lembar tugas. Tugas pembimbing memberikan bantuan pemecahan masalah bila ada yang dialami siswa. Demikian sub topic i – iv sehingga akhirnya setiap siswa diharapkan dapat tercapai keadaan “memahami dirinya sendiri “.
b. Paket II
Tentang nilai – nilai yang terdiri dari :
· Nilai – nilai kehidupan
· Saling mengenal nilai – nilai orang lain
· Pertentangan nilai – nilai dalam diri
· Pertentangan nilai – nilai pribadi dengan orang lain
· Nilai – nilai yang bertentangan dengan kelompok masyarakat
· Bertindak atas nilai – nilai pribadi
Siswa mencatat tentang nilai – nilai yang ada pada dirinya, pada orang lain yang berbeda dengan dirinya, yang ada pada masyarakat dan akhirnya siswa dilatih untuk dapat bertindak atas nilai – nilai pribadinya.
c. Paket III
Tentang pemahaman lingkungan yang terdiri dari :
· Informasi pendidikan
· Kekayaan daerah dan pengembangannya
· Informasi jabatan
Diharapkan siswa dapat memilih alternative jabatan yang dianggap paling baik untuk dirinya pada masa yang akan datang.
d. Paket IV
Tentang hambatan dan mengatasi hambatan yang terdiri dari ;
· Faktor pribadi
· Faktor lingkungan
· Manusia dan hambatan
· Cara – cara mengatasi hambatan
Siswa dapat mengambil kesimpulan untuk memilih alternative cara mengatasi hambatan (meskipun pada waktu lain masih dapat pula berubah pengambilan alternative itu, tetapi setidaknya latihan ini dapat meningkatkan rasa harga diri dan percaya diri sendiri).
e. Paket V
Tentang merencanakan masa depan meliputi :
· Menyusun informasi diri
· Mengelola informasi diri
· Mempertimbangkan alternative
· Keputusan dan rencana
· Menciptakan masa depanku
Setiap siswa memiliki prospek masa depan yang dicita – citakannya setelah melalui proses penyelesaian paket demi paket.
Bimbingan karier dengan buku paket merupakan bagian dari pemberlakuan kurikulum 1984. Paket I – paket V dirancang untuk diselesaikan dalam satu tahun, pada tahun pertama baik di SMA, SMP, umum.
Dengan kata lain, paket adalah bentuk penyelengaraan bimbingan karier yang menggunakan ancangan pembelajaran (Depdikbud, 1984). Bimbingan karier dengan buku paket bermanfaat bagi salah satu cara pemberian layanan. Meskipun demikian, bimbingan karier dengan buku paket ini mengandung segi kelemahan. Kelemahan itu terdapat di dalam buku paket itu sendiri dan di dalam pelaksanaannya. Keberatan pokok adalah kurangnya dukungan sistem bagi pelaksanaannya di sekolah dan daerah.
- Model Non Buku Paket
Bimbingan karir dengan buku paket merupakan cara baru dalam penyajian dan pendekatan. Sebelum model paket, bimbingan karir telah pula diberikan melalui beberapa cara antara lain :
a. Pengajaran Unit ( Unit Teaching )
Yaitu bimbingan karir yang dilaksanakan melalui pengajaran unit, baik secarakhusus maupun terintegrasi dengan kegiatan kurikuler.
b. Hari Karir ( Career day )
Yaitu pada hari – hari tertentu yang dipilih dan ditetapkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitanan dengan pemahamn diri dan pengembangan karir, sehingga diharapkan setelah melalui proses yang cukup setiap siswa akan memiliki bekal menghadapi masa depan optimis, percaya pada diri sendiri dan penuh kreatifitas. Kelemahan hari karier adalah acara ini bisa mengganggu jalannya pelajaran sehari-hari. Untuk mengatasi kelemahan ini hari karier diselenggarakan dengan mengambil waktu yang lebih pendek sekali acara.
c. Kegiatan Homeroom
Yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dalam kelas bersama guru atau pembimbing atau wali kelas dengan menciptakan situasi seperti di rumah sehingga terdapat hubungan yang intim dan terbuka serta menyenangkan. Tujuan kegiatan ini adalah :
Bentuk kegiatannya bisa bervariasi atau berbeda – beda, tetapi isi kegiatannya dan maksudnya sama. Bentuk yang biasanya dikenal adalah sebagai berikut :
a. untuk lebih memahami siswa
b. mengadakan hubungan yang lebih akrab dengan siswa
c. untuk membantu kesulitan dan kebutuhan siswa
§ Sistem perwalian kelas di SMP dan SMA
§ System mentor atau tutor di perguruan tinggi
§ System penuntun di pendidikan ketentaraan
§ System guru kelas untuk SD
Besarnya kelompok antar 5 – 15 orang.
Pelaksanaan Homeroom ada 2 macam yaitu :
· Kelompok tetap
Membutuhkan kemampuan yang menyeluruh dari guru atau wali kelompok /guru pembimbing
· Kelompok bertukar
Setiap kali pembimbingan diberikan oleh guru/wali kelompok/guru pembimbingyang berbeda. System ini pengelolaanya lebih sulit, tetapi guru pembimbing dapat mengadakan spesialisasi.
d. Karyawisata
Yaitu melalui kunjungan – kunjungan ke berbagai obyek tertentu yang ada kaitannya dengan pengembangan karier siswa.dalam kegiatan ini siswa diberi tugas yang disesuaikan dengan kecakapan dan tingkat tanggung jawab, kebutuhan dan minatnya. Untuk melaksanakan karyawisata dilakukan 3 langkah yaitu :
· Persiapan Karyawisata berupa diskusi menentukan obyek, pembagian tugas, dan mengumpulkan informasi.
· Pelaksanaan karyawisata dengan mengamati, wawancara, mencatat, dan menggambar.
· Pengolahan hasil karyawisata berupa pembuatan laporan.
e. Ceramah Nara sumber
Yaitu ceramah yang diberikan oleh nara sumber yang memiliki kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan yag sesuai dengan kebutuhan dalam rangka pengembangan karir.
f. Wawancara dengan pekerja
Dilakukan oleh siswa secara langsung terhadap mereka yang terlibat langsung dengan sesuatu jenis pekerjaan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang suatu karir tertentu sehingga dapat mengembangkan konsep diri siswa.
g. latihan kerja
yaitu suatu kesempatana tertentu siswa mengadakan latihan – latihan dalam kariri tertentu pada tempat kerja tertentu. Atau baiasanya disebut magang.
h. kegiatan kurikuler
yaitu dalam bagian dari proses belajar mengajar bidang studi tertentu di dalamnya ada bagian yang bersifat kerja atau ketrampilan tertentu yang secara otomatis mampu merangsang siswa untuk berkarya / berkariri sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Selain cara – cara diatas dapat pula pemberian bimbingan karir dengan mengingat situasi dan kondisi di sekolah, anak yang bersangkutan, lingkungan. Kegiatan bimbingan karir lainnya meliputi :
1) Inventarisasi pribadi
2) Pemahaman dunia kerja
3) Orientasi dunia kerja
4) Konseling dan pengambilan keputusan karir
5) Penempatan
6) Tindak lanjut dan Evaluasi
7) Kurikulum dan Bimbingan karir
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut diperlukan penyesuaian dan pengembangan dengan penerapan jenjang dan jenis sekolah yang ada. Hal yang dipertimbangkan dalam penyesuaian adalah faktor siswa, tahap – tahap perkembangan siswa dan kebutuhan kelompok.
Berkenan dengan jenis pendidikan, bisa dibedakan antara bimbingan karir di sekolah menengah teknologi - kejuruan dan sekolah menengah umum. Sekolah menengah kejuruan bersifat terminal, lulusannya tidak dimaksudkan melanjutkan lagi ke pendidikan yang lebih tinggi tetapi memasuki dunia kerja, sedangkan sekolah mengah umum menyiapkan siswanya terutama untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, jenjang terakhirnya adalah universitas. Sehingga sifat keputusan karir seorang siswa STM berbeda dengan siswa SMA. Sementara itu ada bimbingan karir untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan khusus dank arena latar belakang khusus, seperti bimbingan karir untuk wanita, kaum usia tua, penyandang cacat dan mereka yang baru keluar dari program rehabilitasi, seperti mantan narapidana, veteran yang baru pulang dari medan perang.
1) Inventarisasi Pribadi
Dari kegiatan asasmen pribadi diperoleh data dan informasi mengenai pribadi siswa, khususnya adalah data dan keterangan yang erat kaitannya dengan masalah pemilihan karir, artinya yang dapat digunakan untuk bahan mengambil keputusan karir dan menyusun rencana karir. Program umum inventori pribadi mencakup program testing, program penyusunan instrument/alat ukur sendiri, program penyusunan norma local, programtabel ekspentasi, program penggunaan data hasil inventarisasi untuk penyusuna program – program lain, termasuk program pengajaran dan program bantuan kepada guru dan kepada kepala sekolah. Keterangan yang terkumpul melalui kegiatan ini adalah :
a. Kemampuan mental umum ( kecerdasan )
b. Kemampuan khusus ( bakat ) karir
c. Minat umum dan minat karir
d. Masalah ( termasuk masalah dalam karir )
e. Prestasi belajar siswa
Inventarisasi pribadi mencakup mencakup teknik testing dan teknik non testing. Dalam pengorganisasian kegiatan ini diperlukan perumusan tujuan dan pelibatan guru dan staf lain di sekolah dalam perancangan dan pelaksanaan program.
2) Pemahaman Dunia Kerja
Program ini meliputi 2 program besar yaitu
a. Program pengumpulan bahan informasi
Mencakup kegiatan segi masyarakat khususnya masyarakat industry dan dunia usaha, disamping kegiatan – kegiatan lain seperti kontak dengan instansi/sumber masyarakat, kunjungan konselor ke instansi industry, undangan narasumber, yang bertujuan mengumpulkan bahan informasi khususnya karir.
b. Program penyampaian atau penggunaan bahan informasi.
Menggunakan metode bimbingan kelompok, kegiatan individual yang dipadukan ke dalam kegiatan konseling dan kegiatan kelompok terpadu dalam program pengajaran atau program pendidikan lain di sekolah. Bimbingan karir berupa diskusi kelompok sangat efektif bagi siswa – siswa yang mempunyai kebutuhan dan masalah yang sama.
Tujuan kegiatan ini tidak hanya pengembangan ranah kognitif saja, khususnya pengetahuan tentang dunia kerja. Pengalaman harus menjangkau sampai pada ranah afektif dan nternalisasi pengetahuan, sikap, nilai, kedalam perilaku yang dikehendaki. Bagi siswa yang memasuki dunia kerja, tidak cukup bermodalkan bakat, pengetahuan dan keterampilan saja, adalah penting bahwa segi afektif keterampilan kerja untuk dikembangkan di sekolah.
Beberapa hal mengenai pengorganisasian program untuk pemahaman dunia kerja diberikan penekanan di :
· Jelas dan eksplisitnya rumusan tujuan program dan kegiatan
· Perlu dan pentingnya pelibatan siswa
· Perlunya pelibatan dan kerja sama guru dan staf lainnya
3) Orientasi dunia kerja
Melalui kegiatan ini daharapkan siswa mengenal lingkungan kerja dan kondisi kerja dalam keadaan nyata. Kegiatan ini mencakup pengalaman siswa berkunjung ke tempat – tempat kerja di industri – industri. Di samping melakukan pengamatan terhadap orang – orang yang bekerja, lingkungan kerja dan suasananya, siswa juga bisa melakukan wawancara dengan pekerja mengenai berbagai hal, seperti pekerjaannya, perasaannya danpandangannya tentang pekerjaan yang yang dilakukan dan tentang lingkungan serta suasana dimana mereka bekerja. Siswa akan memperoleh pemahaman dan orientasi yang lebih baik dengan mewawancarai pekerja yang sudah berpengalaman mengenai pekerjaan yang diingini.
4) Konseling Pengambilan Keputusan Karir
Kegiatan ini dilakukan dengan sasaran agar program dimanfaatkan secara maksimum oleh siswa dan menjangkau sasaran khalayak ( siswa ) seluas – luasnya. Diskusi kelompok untuk siswa – siswa dengan masalah dan kebutuhan yang sama dapat menjadi wahana bagi munculnya kesiapan konseling secara individual.
Di samping format diskusi kelompok dan konseling bisa dikembangkan program – program lain berkenaan dengan keputusan karir. Sebagai contoh Brailey et al. mengembangkan program ICDM ( Improved Career Decision Making ) yang bertujuan meningkatkan keterampilan siswa dalam pengambilan keputusan karir. Pokok bahasannyan meliputi :
1. Penjelasan mengenai ICDM
2. Perubahan pekerjaan
3. Perubahan informasi
4. Perubahan pengambilan keputusan
5. Perubahan konseling karir
6. Informasi pasar kerja
7. Konsep tentang pasar kerja
8. System/sumber klasifikasi
9. Perencanaan tindakan
10. Informasi pasar kerja local/daerah/nasional
11. System penyampaian informasi karir
12. Matriks pengambilan keputusan
13. Kebutuhan khusus
14. Kegiatan konseling kelompok dengan video
15. Kegiatan perencanaan kegiatan
5) Penempatan
Program penempatan kerja berlaku sekali dan lebih nyata dalam bimbingan karier di sekolah menengah kejuruan dari pada di sekolah umum. Sebagai buah konseling yang berhasil siswa mampu mengambil keputusan kerja meskipun hanya bersifat sementara. Pengalaman seperti itu memungkinkan siswa menentukan pilihan yang lebih definitif. Kalau sistem ganda dan kebijakan tentang link-and-match yang dicanangkan Depdikbud berjalan sperti yang dimaksud –seperti yang diberitakan;ditetapkan mulai 1994- maka hal itu akan memperlancar penyelenggaraan program penempatan kerja ini. Untuk sekolah menegah umum (SMA), program penempatan berupa, penempatan siswa-siswa ke jurusan-jurusan yang ada atau ke program kurikulum seperti prakarya, kelompok minat atau hobi, yang semuanya itu pada akhirnya mempunyai nilai untuk tujuan perancangan karier juga.
6) Tindak Lanjut dan Evaluasi
Tindak lanjut ditujukan kepada para tamatan atau mereka yang putus sekolah dan bertujuan mengetahui apakah mereka mendapat pekerjaan; kalau bekerja, apakah pekerjaan itu cocok dengan pendidikan dan keputusan yang diambil dalam konseling, apakah memperoleh kepuasan kerja; kalau tidak bekerja, mengapa. Tujuan umum studi tindak lanjut adalah untuk mengetahui apakah program/layanan berhasil, apakah tujuan tercapai. Mengacu pada layanan tindak lanjut ditujukan pada siswa yang baru memperoleh layanan, misalnya layanan konseling karier –apakah siswa melaksanakan keputusan kerja yang diambil dalam konseling. Jadi tindak lanjut mempunyai arti penilaian –menilai keberhasilan layanan. Studi lanjut juga merupakan cara memperoleh bahan informasi jabatan bagi mantan siswa yang tamat atau putus sekolah.
7) Kurikulum dan Bimbingan Karier
Inti kegiatan program ini adalah pemaduan layanan bimbingan karier ke dalam kurikulum (pengajaran). Beberapa kegiatan pengajaran yang bisa dimanfaatkan untuk pelaksanaan bimbingan karier diuraikan berikut:
Pengajaran berbagai bidang studi. Pengajaran bermanfaat khususnya sebagai wahana untuk memberikan informasi pekerjaan. Misal kimia dan biologi dengan dokter, matematika dengan konsultan pajak. Adanya kandungan informasi karier pada setiap mata pelajaran perlu disadari guru. Sudah barang tentu tujuan setiap mata ajaran lebih luas dari itu, yaitu mencakup tujuan-tujuan sosial, kultural dan personal.
Unit pengajaran. Bidang studi IPS adalah yang cocok untuk wadah menciptakan pelajaran khusus tentang karier. Penagajaran dalam bentuk proyek, atau unit memberikan pengalaman belajar kepada siswa untuk memperoleh pemahaman yang utuh tentang suatu pokok minat dan perhatian siswa. Pengajaran unit juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkaji satu pokok masalah secara lintas disiplin pelajaran dan terintegrasi, dalam hal ini tidak hanya dari bidang mata pelajaran IPS sendiri, tetapi juga diluarnya seperti bahasa, IPA, matematika, kesehatan. Pengajaran unit juga memungkinkan digunakannya beragam metode, media-sumber, dan ancangan yang semuanya mengaktifkan siswa dengan begitu pengalaman belajar menjadi lebih bermakna. Salah satu metode yang penting adalah main peran atau sandiwara, yang memberikan pengalaman karier tak langsung atau simulasi.
0 komentar:
Posting Komentar