A.
PENGERTIAN
PERGAULAN SEHAT
Pergaulan
merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain yang berlangsung
dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi satu dengan
lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang
terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya. Kuat lemahnya suatu
interaksi sosial mempengaruhi erat tidaknya pergaulan yang terjalin. Seorang
anak yang selalu bertemu dan berinteraksi dengan orang lain dalam jangka waktu
relatif lama akan membentuk pergaulan yang lebih. Beda dengan orang yang hanya
sesekali bertemu atau hanya melakukan interaksi sosial secara tidak langsung.
Dalam kehidupan
sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang sehat ada pula yang
dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan sehat adalah pergaulan yang
membawa pengaruh positif bagi perkembangan kepribadian seseorang. Sebaliknya
pergaulan tidak sehat mengarah kepada pola perilaku yang merugikan bagi
perkembangan dirinya sendiri maupun dampaknya bagi orang lain.
Misalnya,
pergaulan yang diisi dengan kebut-kebutan di jalan raya, atau minum-minuman
keras di tempat mereka berkumpul, merupakan bentuk pergaulan yang kurang sehat.
Sebab pola pergaulan dengan kegiatan semacam itu bukan hanya membahayakan bagi
dirinya sendiri melainkan juga bagi lingkungan sekitarnya. Banyak tindak
kejahatan berawal dari kebiasaan menegak minuman keras sehingga pola perilakunya
di bawah pengaruh alkohol. Jika pergaulan diisi dengan diskusi, balajar
kelompok, kogiatan olah raga, pecinta alam atau kegiatan keagamaan, maka ini
termasuk pergaulan yang sehat. Sebab bukan hanya dirinya sendiri yang memperoleh
manfaat positif tetapi juga lingkungan secara tidak langsung akan terbawa dalam
situasi yang baik/positif. Pencapaian prestasi di bidang seni, olahraga, maupuu
IPTEK senantiasa diawali dari bentuk pergaulan yang positif yang mengasah
kemampuan dan kecakapan berpikir.
B.
BENTUK-BENTUK
PERGAULAN YANG SEHAT
Berikut
ini adalah beberapa bentuk pergaulan yang sehat:
1. Kelompok
bermain teman sebaya
Dalam
hal ini adalah permainan yang mengarah kepada pembentukan tubuh yang sehat yang
berlangsung pada kanak-kanak. Bentuk permainan sebagai sarana pergaulan yang
sehat.
2. Kelompok
belajar
Pembentukan
kelompok belajar merupakan bentuk pergaulan yang sehat mengarah pada pemupukan
aspek kecerdasan. Melalui kegiatan kelompok belajar inilah daya pikir anak
lebih terasa bukan untuk dirinya sendiri, melainkan juga dalam bentuk
penyimpangan terhadap orang lain.
3. Kegiatan
pengembangan diri
Dalam
bentuk perkumpulan-perkumpulan yang mengarah kepada pengembangan bakat dan
minat. Dengan menjadi anggota suatu perkumpulan pengembangan diri inilah anak
disamping dapat membentuk kecakapan sesuai bakatnya, juga memperluas pergaulan
dari berbagai latar belakang yang memiliki kesamaan minat.
4. Kegiataan
keagamaan
Sesuai
agama yang dianutnya pembinaan mental spiritual yang berkaitan dengan keimanan
dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME secara intensif dapat dilakukan dengan aktif
terjun dalam kegiatan keagamaan sesuai dengan agama yang dianutnya.
5. Kegiatan
karang taruna
Karang
taruna merupakan organisasi kemasyarakatan yang mewadahi kegiatan pemuda/pemudi
atau remaja yang ada di lingkungan pemukiman di bawah pemerintah desa. Melalui
karang taruna inilah anak mengenal kemajemukan-kemajemukan msyarakat di
lingkungannya. Melalui karang taruna inilah anak dipupuk untuk memiliki sifat
social dalam bentuk kepedulian terhadap kemajuan daerah tempat tinggalnya.
6. Kegiatan
social kemasyarakatan
Dalam
kehidupan masyarakat luas tehadap berbagai macam kegiatan yang bergerak di
bidang social kemasyarakatan. Melaui kegiatan social kamasyarakatan tersebut
anak dilatih untuk menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan
sehari-hari.
7. Kegiatan
pecinta alam
Kegiatan
pecinta alam merupakan media yang tepat bagi remaja yang senang berpetualang
dan mencari tahu mengenai rahasia alam secara langsung.
C.
PENGARUH
POSITIF PERGAULAN
Pergaulan
merupakan ajang sosialisasi bagi individu dalam mengenal lingkungan sosialnya.
Melalui pergaulan diperoleh manfaat sebagai berikut:
1.
Lebih
mengenal nilai-nilai dan norma social yang berlaku sehingga mampu membedakan
mana yang pantas dan mana yang tidak dalam melakukan sesuatu.
2.
Lebih
mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus menyadari bahwa manusia
memiliki keunikan yang masing-masing perlu dihargai
3.
Mampu
menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga mampu
meningkatka rasa percaya diri
4.
Mampu
membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di berbagai lapisan
masyarakat sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas
diteladani
D.
PENGARUH
NEGATIF DALAM PERGAULAN
Pergaulan yang
tidak tepat akan menjerumuskan seseorang dalam jurang kenistaan dan kehancuran.
Memang tidaklah mudah memilih pergaulan yang tepat, sebab kadangkala pergaulan
yang negatif justru lebih menyenangkan. Pergaulan semacam ini lebih
mengasyikkan dan sulit menyadari bahwa apa yang dilakukan menyimpang.
Beberapa dampak
negatif yang terbentuk akibat pergaulan yang salah, yaitu sebagai berikut:
1.
Hilangnya
semangat belajar dan cenderung malas dan menyukai hal-hal yang melanggar norma
social
2.
Suramnya
masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam, misalnya: kecanduan narkoba,
terlibat dalam tindak criminal dan sebagainya
3.
Dijauhi
masyarakat sekitar karena perilaku tidak sesuai dengan nilai/norma social yang
berlaku
4.
Tumbuh
menjadi sosok individu dengan kepribadian yang menyimpang.
E.
UPAYA
UNTUK MENANGGULANGI PANGARUH NEGATIF
Ibarat orang
yang terlanjur sakit atau terserang penyakit, tidaklah mudah mengembalikan situasi
seperti semula. Tindakan pengobatan atau terapi yang terus menerus diperlukan
untuk mengembalikan kondisi pribadi yang terlanjur menyimpang akibat pengaruh
pergaulan negatif.
Berikut adalah
hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh negatif yang terlanjur
mencemari diri individu:
1.
Membakitkan
kesadaran kepada yang bersangkutan bahwa apa yang telah ia lakukan adalah
menyimpang. Kadangkala perilaku menyimpang tidak menyadari bahwa apa yang telah
ia lakukan salah. Jika dari yang bersangkutan belum ada kesadaran bahwa apa
yang dilakukan selama ini keliru adalah sia-sia. Misalnya, anak yang tidak
menyadari bahwa merokok itu tidak baik bagi kesehatannya akan sulit untuk
diarahkan agar ia menjauhi rokok
2.
Memutuskan
rantai yang menghubungkan antara individu dengan lingkungan yang menyebabkan ia
berperilaku menyimpang. Hal ini dapat dilakukan dengan memindahkan individu
tersebut dari lingkungan pergaulannya dan membawa ke kancah pergaulan baru. Hal
ini tidaklah mudah, sebab kadangkala yang bersangkutan tidak mampu menyesuaikan
diri di tempat lingkungannya yang baru atau justru lingkungan baru yang tidak
mampu menerimanya.
3.
Melakukan
pengawasan melakat sebagai control secara terus-menerus agar anak terhindar
dari perilaku yang menyimpang. Pengawasan harus dilakukan oleh orang yang
disegani, sehingga anak tidak berani mengulangi perbuatannya yang salah.
4.
Melakukan
kegiatan konseling atau pemberian nasihat secara persuasive, sehingga anak
tidak merasa bahwa ia dibawah proses pembimbingan. Melibatkan anak dalam
kegiatan keagamaan sesuai dengan keyakinan yang ia anut merupakan salah satu
cara yag dapat dilakukan untuk membuka pikitan anak mengenai apa yang baik dan
apa yang buruk.
6 komentar:
thanks yaa udah bantuin kerja tugas saya
kak, boleh tau referensinya?? Thanks
terima kasih banyak yah,berguna banget buat saya disini untuk membuat presentasi
Salam, mohon izin ya, saya gunakan di modul saya. Terima kasih...
Asalamu'alaikum.
Makasih ya teh.. :) saya copy arikelnya buat bikin mading di sekolah.. :)
Thanks membantu banget buat tugas saya
Posting Komentar