topbella

Sabtu, 26 Mei 2012

LAPORAN PRAKTIK BK KARIR. SEMESTER 5


BAB I
PENDAHULUAN

URAIAN TENTANG:
Pentingnya Mata Kuliah Praktik Bimbingan dan Konseling Karir
Bimbingan merupakan suatu usaha pemberian layanan bantuan berkelanjutan, yang diberikan kepada individu yang membutuhkan dalam pemecahan masalahnya, agar individu yang dibimbing dapat mengembangkan dirinya secara optimal dan menjadi pribadi yang mandiri. Salah satu hal yang penting dalam memberikan layanan bimbingan tersebut adalah memahami individu secara keseluruhan, baik masalah yang dihadapinya, maupun latar belakangnya. Melalui pemahaman tersebut, individu dapat memperoleh layanan bantuan yang tepat dan terarah. Pemahaman individu ini merupakan salah satu langkah yang harus dilaksanakan oleh pembimbing atau petugas BK.
Di abad 21 ini yang senantiasa berkembang dengan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut individu untuk memilih karir yang sesuai sesuai dengan minat, kemampuan dan sesuai dengan harapan. Sehingga semua berlomba–lomba memperoleh karir yang hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan ekonomi. Padahal seharusnya seseorang dalam memilih dan menentukan karir adalah untuk kepuasan hidupnya dan untuk berlangsung sepanjang kehidupannya.
Di era globalisasi ini juga semakin banyak peluang dan tantangan untuk  pemilihan dan penentuan karir, jika terjadi kesalahan dalam pemilihan dan pemutusan karir, maka karir yang akan diperoleh pun tidak sesuai yangdiharapkan. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling karir perlu digalakkan kembali mengingat peluang dan tantangan yang akan dihadapi peserta didik nantinya.
Bimbingan dan konseling karir kadang-kadang dimaknai sama dengan konseling pekerjaan, sehingga dalam pemberian layanan bimbingan konseling karir sering terbatas pada aspek-aspek teknis yang berhubungan dengan seleksidan penempatan karyawan.
Konseling karir sifatnya sangat kompleks, dan kompleksitas konseling karir tidak hanya berkaitan dengan seleksi dan penempatan, akan tetapi menyangkut karakteristik dan pribadi individu beserta kondisi lingkungan yang senantiasa keberadaannya beriringan denga kehidupan manusia
Materi dalam kuliah Praktik BK karir ini difokuskan pada pembuatan program kerja, silabus dan satuan layanan khususnya dalam bidang karir. Setelah semuanya terselesaikan barulah masing-masing individu mempraktikkan dari satlan yang telah dibuat sesuai dengan layanan yang diperolah.
Oleh karena itu, mata kuliah praktek BK karir ini perlu diikuti oleh calon pembimbing atau petugas BK, sehingga tidak hanya teori yang dipelajari namun dalam prakteknya calon pembimbing atau petugas BK perlu mempelajarinya.

Kedudukan Mata Kuliah Praktik Bimbingan dan Konseling karir dalam Kerangka Kompetesi BK
Kedudukan Mata Kuliah Praktik Bimbingan dan Konseling karir dalam Kerangka Kompetesi BK pada dasarnya yaitu untuk memahami secara mendalam klien yang hendak dilayani yaitu dengan menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas, kebebasan memilih, dan mengedepankan kemaslahatan klien dalam konteks kemaslahatan umum.
a.       Mengaplikasikan pandangan positif dan dinamis tentang manusia sebagai makhluk spiritual, bermoral, sosial, individual, dan berpotensi;
b.      Menghargai dan mengembangkan potensi positif individu pada umumnya dan klien pada khususnya;
c.       Peduli terhadap kemaslahatan manusia pada umumnya dan klien pada khususnya;
d.      Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan hak asasinya;
e.       Toleran terhadap permsalahan klien, dan
f.       Bersikap demokratis

Selain itu terdapat salah satu kompetensi yang harus dipenuhi oleh konselor adalah pola umum perbuatan pembimbing-klien dalam wujud hubungan bantuan tentang karir klien untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah klien atau siswa jika bersetting sekolah.
Pembimbing menjalankan hubungan bantuan dengan klien dalam artian bahwa ia bersedia dan berupaya menciptakan sistem lingkungan yang kondusif atau yang memfasilitasi perkembangan klien untuk :
a.       Memahami dan menilai dirinya, terutama yang menyangkut potensi dasar (bakat, minat, sikap, kecakapan dan cita-cita);
b.      Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada pada diri dan masyarakatnya;
c.       Mengetahui lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan potensi dirinya serta jenis-jenis pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk suatu bidang tertentu;
d.      Menemukan dan dapat mengatasi hambatan-hambatan yang disebabkan oleh faktor diri dan lingkungannya; dan
e.       Merencanakan masa depan karir dirinya.

Oleh karena itu, maka mata kuliah ini memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pencapaian kompetensi petugas BK .

A.    Pengertian Bimbingan Karir
Banyak orang yang mengatakan bahwa bimbingan dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Pendapat tersebut dapat dikatakan benar jika ditinjau dari segi bahasa secara umum yaitu memberikan bantuan, namun memberikan bantuan bukanlah berarti bimbingan. Seperti salah satu contohnya adalah seorang guru membantu kesulitan anak dalam menjawab salah satu soal yang sedang dikerjakan siswa. Perlakuan guru tersebut dikatakan memberikan bantuan tetapi bukan merupakan bimbingan. Untuk lebih jelasnya dibawah ini beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli:

Menurut Slameto bahwa bimbingan adalah:  
“Proses memberikan bantuan kepada siswa agar ia sebagai pribadi memiliki pemahaman yang benar akan diri pribadinya dan akan dunia disekitarnya, mengambil keputusan untuk melangkah maju secara optimal dalam perkembangannya dan dapat menolong dirinya sendiri menghadapi serta memecahkan masalah-masalahnya, semuanya demi tercapainya penyesuaian yang sehat dan demi kemajuan dan kesejahteraan mentalnya”
Sedangkan Konseling diartikan:
“Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya”.

Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan konseling yang ada di sekolah-sekolah. Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karir yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)
Menurut Herr bimbingan karir adalah  suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.

B.     Tujuan Bimbingan Karir
Secara rinci tujuan dari bimbingan karir tersebut ialah membantu para siswa agar :
1)      Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-citanya.
2)      Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam masyarakat.
3)      Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depan.
4)      Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
5)      Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan kehidupan yang serasi, yang sesuai (Depdikbub, Petunjuk Pelaksanaan bimbingan Karir,1985).

Dari uraian diatas nampak bahwa bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik, dan dipihak lain untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada, persyaratan yang ada dalam pekerjaan itu.

C.    Prinsip-Prinsip Bimbingan Karir
Agar Bimbingan Karir di Sekolah dapat berfungsi dcngan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip Bimbingan Karir perlu diperhatikan para pembimbing khususnya dan administrator Sekolah pada umumnya terutama dalam penyusunan program Bimbingan Karir di Sekolah.
Secara umum prinsip-prinsip Bimbingan Karir  di Sekolah di antaranya adalah :
1)       Seluruh siswa hendaknya mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam pencapaian karirnya secara tepat.
2)       Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadai terhadap dirinya sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial dan perencanaan karir.
3)       Siswa secara keseluruhan dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dengan karirnya.
4)       Siswa pada setiap tahap program pendidikannya hendaknya memiliki pengalaman yang berorientasi pada karir secara berarti dan realistik.
5)       Program Bimbingan Karir hendaknya memiliki tujuan untuk merangsang pendidikan siswa
6)       Program Bimbingan Karir di Sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengan dikoordinasi oleh pembimbing disertai partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat.

D.    Program Bimbingan Karir di Sekolah
Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah, yaitu secara umum bertujuan untuk membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman diri dan pengarahan diri dalam proses persiapan diri untuk bekerja dan berguna dalam masyarakat maka dari itu untuk mencapai tujuan tersebut perlu kiranya disusun suatu program Bimbingan Karir yang di rencanakan dengan matang.
Dengan demikian penyusunan program layanan Bimbingan Karir di Sekolah memegang peranan penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah.
Penyusunan suatu program Bimbingan Karir di Sekolah hendaknya didasarkan pada beberapa prinsip diantaranya sebagai berikut:
1)      Program Bimbingan Karir hendaknya direncanakan sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan terintegrasi.
2)      Program Bimbingan Karir hendaknya disusun dengan melibatkan siswa dalam proses perkembangannya.
3)      Program Bimbingan Karir hendaknya menyajikan berbagai macam pilihan tentang kesempatan kerja yang ada dalam lingkungan serta dalam dunia kerja yang menjadi cita-cita para siswa.
4)      Program Bimbingan Karir hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi siswa secara totalitas. Dengan demikian para siswa akan memiliki kemampuan untuk mengenal berbagai potensi, bakat, minat, kebutuhan diri serta nilai-nilai hidupyang dicita-citakannya.
5)      Program Bimbingan Karir hendaknya diwujudkan untuk melayani semua siswa.

E.     Pilihan Individu dan Perencanaan Karir
Selama menelusuri kehidupan, beberapa orang memiliki pilihan atau kesempatan untuk memilih dari pada yang lain. Contoh, diantara siswa memiliki beberapa pilihan untuk memilih seperti jurusan, jenis pekerjaan, serta bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tapi bukan berarti pilihan-pilihan tersebut akan dapat dipenuhi tanpa ada dasar yang memotivasi diri dalam diri siswa itu sendiri.
Sehubungan dengan hal ini maka sangat tepatlah tujuan dilaksanakan Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah dalam rangka membantu mengarahkan cita-cita para siswa. Hal berikut ini mungkin akan dapat membantu siswa di Sekolah diantaranya :
1)       Perencanaan Karir dapat membantu siswa mempersiapkan pengambilan   keputusan.
2)       Perencanaan Karir dapat membantu siswa mengembangkan beberapa   kepercayaan dalam diri sendiri.
3)       Perencanaan Karir dapat membantu siswa menemukan beberapa makna dari  aktivitas siswa di Sekolah.
4)       Perencanaan Karir dapat memberikan ketenangan bagi diri siswa untuk mengenal kesempatan-kesempatan yang baik yang ditemukannya di Sekolah maupun di luar Sekolah.
5)       Perencanaan Karir dapat membantu siswa menentukan apa yang seharusnya dilakukan sekarang dalam kaitannya dengan apa yang diinginkan selanjutnya.

F.     Pentingnya Bimbingan dan Konseling Karir
Awalnya bimbingan dan konseling karir difokuskan pada remaja dan dilaksanakan di sekolah. Ini dilakukan dengan asumsi bahwa banyak masalah-masalah tentang okupasional yang dialami orang setelah mereka lulus dari sekolah lanjutan, dan sebagian besar orang-orang tersebut bukanlah pelanggan konseling karir. Sampai ada seorang ahli Sidney P. Marland yang mengatakan bahwa reformasi lengkap terhadap sekolah lanjutan yang dipandang sebagai unsur utama dalam mempersiapkan kehidupan secara menyeluruh, tidak dapat dicapai sebelum pendidikan umum menyetujui dimasukkannya perkembangan karir dewasa ini dalam suatu lingkungan pendidikan menengah yang komprehensif.
Minat karir  yang sesuai dapat sangat positif bagi keseluruhan pengalaman individu. Maka pilihan dan perencanaan yang lebih baik akan membantu orang-orang menemukan jenis pekerjaan yang memungkinkannya memainkan peranan-peranan yang lebih disukai dalam hidupnya.
Sulitnya dilakukan prediksi bukan hanya karena kecenderungan-kecenderungan pekerjaan yang bervariasi, tapi juga karena banyaknya okupasi baru yang timbul dan banyak pula okupasi yang hilang. Meningkatnya kompleksitas dunia kerja dan berlipat gandanya pilihan-pilihan membuat Toffler (1970 : 264) menggambarkan bahwa masalah yang terjadi adalah terlalu banyaknya pilihan.



BAB II
PENYUSUNAN RENCANA LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

A.    Program Kerja
Dalam pemenuhan tugas Praktek BK Karir tugas pertama yang diberikan yaitu membuat program kerja secara berkelompok sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing. Saya mendapat bagian membuat program kerja dengan sasaran siswa SMP kelas IX dengan fokus pada pemahaman diri siswa dalam bidang karir.
Tahap pertama yang kami lakukan adalah membuat program kerja tahunan yang berfokus pada obyek-obyek pemahaman karir siswa. Setelah program ketja tahunan selesai dibuat, kemudian dilanjutkan dengan program semesteran, bulanan dan mingguan dan semua harus berpedoman pada program kerja tahunaan. Karena kami juga belum paham betul mengenai penjelasan yang diberikan oleh asisten dosen tentang cara pembuatan program kerja yang benar, kami melakukan revisi satu kali revisi dalam pembuatannya.
1.      Pengertian
Program Bimbingan dan Konseling adalah suatu rencana kegiatan Bimbingan dan Konseling yang akan dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Program ini memuat unsur-unsur yang terdapat di dalam berbagai ketentuan tentang pelaksanaam Bimbingan dan konseling dalam mata kuliah praktik BK karir.

2.      Jenis Proker
*       Program tahunan,
Yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun waktu satu tahun tertentu dalam satu jenjang di sekolah.
*       Program semester,
Yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun waktu satu semester tertentu dalam satu tahun pelajaran.
*       Program bulanan,
Yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun waktu satu bulan tertentu dalam satu semester.
*       Program mingguan,
Yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun waktu satu minggu tertentu dalam satu bulan.
*       Program harian,
Yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun waktu tertentu dalam satu minggu.

3.      Tujuan Pembuatan Proker
Tujuan dari program sendiri tidak lain adalah agar kegiatan Bimbingan dan Konseling dalam mata kuliah praktik BK karir khususnya dapat terlaksana dengan lancar, efektif dan efisien serta hasil-hasilnya dapat dinilai. Tersusun dan terlaksananya program BK dengan baik selain lebih menjamin pencapaian tujuan kegiatan Bimbingan dan Konseling pada khususnya, tujuan mata kuliah praktik BK karir pada umumnya, juga akan lebih menegakkkan akuntabilitas Bimbingan dan Konseling dalam mata kuliah Praktik BK karir ini.

4.      Cara membuat proker
Program kerja dalam BK secara menyeluruh secara ideal disusun berturut mulai dari semester pertama kelas satu sampai dengan semester enam kelas tiga. Program-program tersebut merupakan kesinambungan yang dinamis dari yang pertama sampai dengan keenam. Sementara kondisi yang demikian itu belum tercapai, biasanya para guru pembimbing masing-masing menyusun program BK yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam mata kuliah praktik BK karir ini, karena kita sebagai mahasiswa sifatnya yang masih belajar, maka pembuatan program kerja ini disusun berdasarkan apa yag kita ketahui dan yang kita bias sesuai dengan penjelasan dari asisten dosen. Akan tetapi kita juga berusaha dari program kerja yang kita buat ini hasilnya seperti apa yang diharapkan asisten dosen mata kuliah prakti BK karir umumnya dan dosen mata pengampu mata kuliah praktik BK karir ini khususnya.

B.     Silabus
1.      Pengertian
Silabus adalah rencana pemberian layanan dalam satu kelompok tema tertentu yang mencakup standart kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, materi pokok, sumber atau alat atau bahan, alokasi waktu, dan penilaian.

2.      Manfaat pengembangan silabus
*       Pedoman bagi pengembangan pembelajaran lebih lanjut
*       Pembuatan rencana satuan pembelajaran
*       Pengelolaan kegiatan pembelajaran
*       Penyediaan sumber belajar
*       Pengembangan sistem penilaian

3.      Prinsip Pengembangan Silabus
*       Ilmiah
Keseluruhan materi dalam kajian silabus harus benardan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
*       Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
*      Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.



*      Konsisten
Adanya hubungan konsisten (Tata asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan penilaian.
*      Memadai
Cakupan indikator, pengalaman belajar, materi pokok, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup menunjang pencapaian kompetensi dasar.
*      Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, pengalaman belajar, materi pokok dan penilaian harus memperhatikan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni sesuai dengan konteksnya.
*      Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi pendidik serta dinamika perubahan yang terjadi di lembaga dan tuntutan masyarakat
*      Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor)

4.      Langkah Penyusunan Silabus
a.       Identifikasi, yaitu identitas suatu jurusan kelas dari semester.
b.      Perumusan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar,
*      Merumuskan SK setiap mata pelajaran berdasarkan tujuan akhir mata pelajaran tersebut.
*      Merinci atau melakukan penggalan-penggalan SK menjadi KD untuk memudahkan pencapaian dan pengukuran.
*      Dapat menambahkan KD bilamana perlu dan masih dianggap relevan.
  
c.       Menentukan materi pokok dan SUB materi pokok
Materi pokok dan sub materi pokok adalah materi bahan ajar yang dibutuhkan peserta didik untuk mencapai KD yang telah ditentukan dengan mendasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
*      Prinsip Relevansi
Artinya ada kesesuaian antara materi pokok dan uraian materi pokok dengan KD yang ingin dicapai
*      Prinsip konsentensi
Adanya keajegan antara materi pokok dan urutan materi pokok dengan KD dan SK
*      Prinsip edukasi
Artinya ada kecukupan materi pelajaran yang diberikan untuk mencapai KD.

4.      Pemilihan Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan bahan ajar. Pengalaman belajar dikembangkan untuk mencapai KD melalui strategi pembelajaran. Peserta didik diharapkan dapat mencapai dan mempunyai kematangan kognitif, psikomotor dan afektif yang sekaligus telah mengintegrasikan kecakapan hidup (life skill). Oleh karenanya yang membedakan antara sekolah yang satu dengan yang lain tercermin dari pada pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik.

5.      Penjabaran Kompetensi Dasar Menjadi Indikator
Ukuran KD telah tercapai atau belum, lebih terukur bila dirinci dalam indikator-indikator yang dirumuskan dengan kata kerja operasional, sehingga sangat dimungkinkan satu (1) KD tercapai dengan beberapa indicator.

6.      Penjabaran Indicator ke dalam Instrument Penilaian
Dalam menyusun instrument penilaian harus di dasarkan pada indicator-indikator keberhasilan yang telah ditetepkan, sehingga instrument penilaian betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrimen penilaian terdapat 3 hal, yaitu:
*      Penilaian segera
*      Penilaian jangka pendek
*      Penilaian jangka panjang
Satu indicator dapat dijabarakan dalam 3 atau lebih yang mencakup ranah kognitif, psikomotor dan afektif.

7.      Alokasi Waktu
Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai satu (1) KD prinsip minimal yang dipertimbangkan, didasarkan pada antara lain: cakupan meteri, frekuensi penguasaan materi serta tingkat pentingnya materi dikuasai.

8.      Sumber / alat / bahan
Membuat analisis kebutuhan atas sumber pembelajaran, alat dan bahan yang digunakan berdasarkan pada relevansi, konsistensi dan edukasi. Adapun yang dimaksud dengan :
*      Sumber adalah buku-buku rujukan, referensi atau bahan ajar lainnya
*      Alat dan bahan adalah peralatan dan bahan-bahan yang digunakan untuk membelajarkan agar sk, kd dan indicator-indikator, serta pengalaman belajar yang telah direncanakan dapat berhasil dedasarkan pada 3E (Ekonomis, Efisien, Efektif)

Dalam penyusunan silabus ini, mengacu pada penyusunan program kerja yang sudah susun. Penyusunan silabus kami sesuaikan dengan tugas perkembangan anak SMP. Setiap aspek tugas perkembangan kami bagi ke dalam beberapa tema yang nantinya akan kami jadikan sebuah satuan layanan yang akan kami sampaikan.
Seperti halnya dalam penyusunan program kerja di atas, penyusunan silabus yang kami susun pun mendapatkan kritik dan saran dari asisten dosen. Sehingga kami pun harus merevisi silabus yang kami sudah susun tadi.

C.    Satuan Layanan
1.      Pengertian satuan layanan
Bila pada silabus rencana pembelajaran disusun untuk satu semester, maka dalam satuan layanan, guru BK membuat rencana pembelajaran dan pengajaran untuk tiap pertemuan. Perlu diketahui bahwa satu (1) KD kemungkinan dilaksanakan untuk lebih dari satu pertemuan, bila materi yang dipelajari luas.

2.      Penyusunan  satuan layanan
Langkah-langkah penyususna satuan layanan adalah sebagai berikut:
a.       Identifikasi (data kelas, seperti halnya silabus)
b.      Judul layanan, jenis layanan, bidang bimbingan, fungsi layanan, tujuan layanan
c.       Standar kompentensi, kompetensi dasar dan indicator
d.      Materi layanan atau kegiatan pembelajaran, kegiatan ini dapat diambilkan dari pengalaman belajar pada silabus dan dikembangkan sesuai materi per pertemuan atau singkatnya adalah uraian singkat dari material yang akan diberikan.
e.       Tahap-tahap pembelajaran:
Pembukaan
*      Salam pembuka dan good rapport
*      Absen kehadiran siswa, pengecekan kehadiran siswa maupun keadaan fisik kelas
*      Apersepsi : mengaitkan atau menghubungkan pengetahuan yangtelah dimiliki peserta didik dengan pengetahuan atau materi yang akan dipelajari, dapt dilakukan dengan Tanya jawab, cerita tentang sesuatu yang sedang hangat saat ini atau dengn cara lain

Penyajian
*      Uraian, penyampaian materi/bahan ajar, dapat menggunakan  berbagai macam metode maupun media yang sesuai dengan karakter meteri, kemampuan guru pembimbing dalam memilih dan penggunaanya.
*      Contoh, memberikan contoh konkrit/nyata sesuai dengan materi yang dipelajari, dengan cara mencari atau berdiskusi.
*      Tanya jawab, dimungkinkan ada materi yang belum dipahami secara mendalam oleh siswa atau pertanyaan yang sifatnya umum.
*      Evaluasi, upaya untuk memperkuat apa yang telah dipelajari peserta didik

Penutup
*      Ringkasan, kegiatan untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari dapat dilakukan narasi, sketsa, gambar atau dengan cara-cara lain.
*      Guru pembimbing memberikan saran-saran dan mengutarakan harapan-harapan untuk siswa agar lebih baik untuk ke depannya
f.       Tamabahkan metode, media, serta sumber beljar. Tiap pertemuan dikemukakan jenis metode yang digunakan, diikuti pemnfaatan media yang sesuai dan sumber belajar yang mendukung.
g.       Tetapkan alokasi waktu yang diperlukan tiap pertemuan serta dicantumkan juga tanggal pemberian layanan
h.      Penilaian, penilaian terdiri dari 3 hal, yaitu penilaian segera, penilaian jangka pendek dan juga penilaian jangka panjang.
i.        Tindak lanjut, memberikan berbagai kemungkinana aplikasi terhadap perolehan materi/bahan yang telah dipelajri peserta didik.
        


BAB III
Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling Karir

A.    Pemberian Layanan
Pelaksanaan mata kuliah Praktek BK Karir  dilaksanakan satu kali dalam seminggu, yaitu hari Rabu pada pukul 16.00-selesai yang diampu oleh asisten dosen. saya mendapatkan urutak ke-6 untuk mensimulasikan satlan yang telah saya buat dalam mata kuliah Praktek BK Karir yaitu tepatnya pada hari Rabu tanggal 2 November 2011 di gedung A FKIP UNS.
Dalam praktik BK karir ini, layanan yang disimulasikan hanya empat layanan, meliputi layanan informasi, orientasi, penempatan dan penyaluran serta bimbingan kelompok.
Sesuai dengan pembagian masing-masing kelompok berdasarkan jenjang pendidikan, dimana saya mendapatkan kelompok jenjang pendidikan SMP dengan jenis layanan bimbingan kelompok. Tema materi saya adalah keterampilan dalam hidup”. Di dalam pembuatan satlan ini saya mengacu dari proker dan silabus yang sebelumnya telah kami buat berkelompok. Materi ini diperuntukkan untuk siswa kelas IX SMP semester 2 dengan alokasi waktu 1 kali pertemuan selama 45 menit. Strategi layanan yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi dengan memfokuskan pada keaktifan siswa sepenuhnya dalam pemberian materi, artinya konselor memberikan pertanyaan dari materi yang disampaikan kepada beberapa siswa, kemudian kesimpulan dari jawaban-jawaban para siswa itulah yang digunakan. Jadi dalam layanan bimbingan kelompok siswa yang dituntut untuk aktif dan memberikan jawaban-jawaban sesuai dengan materi

Secara rinci pemberian layanan yang saya simulasikan yaitu bagi ke dalam tiga tahap:
Sebelum mensimulasikan layanan ini saya mengkondisikan teman-teman kelompok saya yaitu dengan meminta bantuan mereka untuk berperan sebagai siswa kelas IX SMP. Setelah semua bisa terkondisikan kemudian saya melakukan simulasi yaitu berperan sebagai Guru BK SMP.
a.       Pendahuluan 
Dalam simulasi ini pembukaan dengan salam, menanyakan keadaan siswa, setelah itu melakukan absensi kepada siswa. Saya juga memberikan ice breaking yaitu berupa gerakan dan nyanyian. Nyanyian ini bernama “caca bu caca”. Sebenarnya tujuan dari ice breaking ini adalah untuk senang-senang saja.

b.      Inti
*      Guru memaparkan tentang jenis keterampilan hidup
*      Guru menjelaskan pengertian keterampilan hidup, peranan mata pelajaran muatan lokal bagi pengembangan keterampilan hidup, jenis-jenis keterampilan hidup, pengembangan keterampilan hidup, manfaat pengembangan keterampilan hidup.
Di sini tidak hanya guru saja yang aktif akan tetapi siswa dilempari pertanyaan-pertanyaan kemudian disimpulkan secara bersama agar dinamika kelompok tertap terjadi selama proses bimbingan kelompok ini.
*      Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi kelompok mengenai materi yang sudah dijelaskan

c.       Penutup
*      Guru menyimpulkan meteri yang telah disampaikan
*      Guru memberikan saran-saran dan mengutarakan harapan-harapan untuk siswa agar lebih baik untuk ke depannya

B.     Hasil Evaluasi
Setelah saya melakukan simulasi Praktek BK Karir dengan asisten dosen, yaitu Agung Nugroho memberi penjelasan bahwa dalam pemberian layanan bimbingan kelompok seharusnya siswa yang berperan aktif, dan konselor hanya sebagai fasilitator saja, jadi konselor tidak seharusnya menjelaskan panjang lebar tentang materi yang disampaikan, tetapi hanya menjelaskan sedikit saja, jadi materi dalam bimbingan kelompok ini merupakan hasil diskusi dan kesimpulan dari jawaban para siswa. Dari penjelasan ini membuat saya lebih paham tentang cara pemberian layanan bimbingan kelompok, karena pemahaman saya selama ini bukan seperti itu, sehingga pada saat saya mensimulasikan itu, asisten dosen bias memakluminya karena ternyata apa yang saya pahami berbeda dari yang seharusnya.
Komentar dari Asisten dosen untuk penampilan saya dalam memberikan layanan, diantaranya adalah pembawaan sudah bagus, memberi good raport juga baik, sudah melibatkan siswa walaupun belum secara aktif, cukup menguasai materi yang disampaikan, dinamika kelompok masih perlu ditingkatkan lagi.
Sedangkan menurut saya sendiri, kekurangan dalam pemberian layanan adalah
a.       Pembukaan
Dalam pembukaan sudah cukup baik akan tetapi dalam satlan saya tidak mencantumkan ice breaking dan dalam praktinya saya menambahkan ice breaking saat simulasi.
b.      Inti
*      Materi dilemparkan pada siswa, tidak disimpulkan sendiri
*      Kurang menguasai kelas, karena siswa banyak yang bicara sendiri
*      Kelihatan sedikit tegang dan gugup
*      Dinamika kelompok masih kurang
c.       Penutup
Saya rasa penutup sudah tidak ada masalah

Secara keseluruhan saya kira penampilan saya cukup baik. Respon dari siswa yang mengikuti layanan pada umumnya juga baik. Walaupun pemberian layanan belum sesuai yang diharapkan asisten dosen,  tetapi sudah cukup baik. Akan tetapi masih banyak hal yang perlu saya perbaiki dalam memberikan layanan terutama belajar lebih giat lagi dalam pemberian layanan bimbingan kelompok ini. Untuk materi serta satuan layanan yang saya buat tidak ada revisi yang diperlukan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Praktikum bimbingan dan konseling karir merupakan salah satu mata kuliah praktek yang dimana dalam perkuliahan ini diadakan praktek yaitu dengan praktek secara nyata layaknya di sekolah-sekolah. Praktik bimbingan dan konseling karir ini merupakan salah satu praktik yang penting untuk dikuasai oleh calon konselor. Dalam menjalankan tugasnya, konselor menengah menghadapi siswa yang datang kepadanya yang sedang menghadapi keraguan, ketidakpastian, keprihatinan, kerisauan, kegalauan pikiran, bahkan mungkin kecemasan atau pertentangan batin atau pendek kata sedang mengalami masalah berkenaan dengan pekerjaan yang dipikirkan atau dipertimbangkan kelak setelah sekolah.
Cara atau pendekatan bantuan apapun yang akan ditempuhnya, konselor perlu modal dasar demi keberhasilan bantuannya. Modal itu berupa pamehaman atau konsep tentang proses bantuan dan tentang klien yang dibantunya. Klien yang dimaksud adalah klien selaku individu, selaku pribadi yang utuh dan khas dirinya sendiri, klien yang sedang berkembang dan sedang memikirkan pekerjaan. Khasanah teori dan praktik yang dikuasai dan dipahami konselor tentang bagaimana pengembangan karir orang, dan bagaimana orang itu memilih pekerjaan, akan memperoleh pemahaman yang dimaksud.
Dalam praktikum ini, praktik yang pertama dilakukan adalah dengan penyusunan Program Kerja sesuai dengan pembagiannya masing-masing. Dalam praktikum kali ini langkah awal yang dilakukan adalah menyusun program kerja untuk Sekolah Menengah Pertama. Setelah pembuatan program kerja kemudian menyusun silabus dari program kerja itu. Dari penyusunan silabus itu kemudian menyusun satlan sesuai dengan bidang layanan. Dalam praktikum ini saya mendapatkan dan menyusun satuan layanan untuk bidang layanan bimbingan kelompok.

B.     SARAN
Karena pentingnya mempelajari bimbingan dan konseing karir bagi calon konselor, maka diharapkan mata kuliah ini diberikan pada setiap calon konselor atau mahasiswa Bimbingan dan Konseling di setiap perguruan tinggi dengan baik secara keseluruhan, baik dalam hal fasilitas praktek maupun materi yang diberikan.
Sehingga apabila calon konselor dapat menerapkan materi ini dengan baik pada prakteknya, diharapkan kelak konselor dapat memahami individu dalam hal karir khususnya yang dapat ditangani dengan baik pula dan salah satunya melalui bimbingan dan konseling karir ini.



2 komentar:

Unknown mengatakan...

baguss mbaa :)

Unknown mengatakan...

Detail ..

Posting Komentar

 
hawinda© Designed by: Compartidisimo